Sepatu sneakers seharga Rp 8,7 juta yang dijual di department store mewah ini tengah jadi perbincangan di media sosial. Penyebabnya karena sepatu dengan detail kotor dan rusak itu dianggap menghina orang miskin.
Adalah department store Barneys New York yang menjual sepatu dari brand Golden Goose, karya desainer asal Italia, Francesca Rinaldo dan Alessandro Gallo itu. Distressed Superstar Sneakers begitulah nama dari sepatu tersebut.
Sesuai namanya, sepatu tersebut memang tampil seperti sepatu usang. Sepatu dibuat kotor pada hampir seluruh bagian sepatu. Malah ada satu sepatu berwarna pink, tali sepatunya dibuat kotor dan rusak seperti sudah tersobek.
Sepatu ini dijual di situs belanja Barneys dengan harga bervariasi tergantung warna dan modelnya yaitu mulai dari US$ 114 sampai US$ 655 atau sekitar Rp 1,5 juta sampai Rp 8,7 juta. Dalam situs tersebut dijelaskan juga brand Golden Goose memang terkenal sebagai produk yang mengombinasikan karya seni, siluet retro dan ciri khas mereka teknik distressing (menciptakan bahan dengan sengaja seperti dirusak-red).
Sepatu dengan detail 'kotor dan rusak' ini menjadi kontroversi setelah seorang komedian Skotlandia bernama Limmy melontarkan kritik pada Golden Goose melalui Twitter. Menurutnya apa yang dilakukan Golden Goose telah melecehkan orang miskin.
"Ini adalah pemanfaatan dari kemiskinan," tulisnya di media sosialnya.
Pengikut Limmy di Twitter banyak yang kemudian merespon tweet tersebut dan memberikan kritik serupa. "Kemiskinan seharusnya tidak dijual sebagai karya fashion," tulis salah seorang pengguna Twitter. "Harganya sangat melecehkan. Tapi lihat saja nanti betapa beberapa orang tertentu akan memakai ini dan menyebutnya sebagai sebuah style," tulis pengguna Twitter lainnya. (wolipop.detik.com)
Comment